Belajar DI Waktu Kecil
Senin, 09 September 2019
Tambah Komentar
-Belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu (2x)
-Balajar sesudah dewasa laksana menulis di atas air (2x)
-Janganlah sedih yatim piatu, tiada ayah maupun ibu (2x)
-Tapi sedihlah tak punya ilmu (2x)
-Jalan mana yang akan engkau tuju 2x
Saat manusia masih kecil itu ada yang sangat sulit untuk menerima pelajaran, kalau pepatah arab mengatakan bagai mengukir di atas batu yang artinya butuh ketelitian, kesabaran dan ketekunan. Kalau yang mengukir di atas batu tersebut ceroboh / tidak hati hati, maka batu tersebut akan rusak / hancur / tidak jadi suatu ukiran yang di inginkan...
Terkadang saat anak masih kecil masih susah untuk di atur karna dia belum tahu mana yang baik dan benar dan itu juga merupakan tugas kita sebagai orang tua. Mengenalkan Memberitahu dan Mengajari anak tentang sesuatu yang baik dan benar.
Anak berbuat salah tapi dia belum merasa kalau yang di lakukan itu ternyata salah bahkan dia bangga dengan kesalahannya itu tadi.
Kisah
ini ada cerita yang menarik tapi juga menyedihkan di dalam keluarga. ada ayah yang sudah lama ingin punya mobil,dia sudah menabung bertahun-tahun demi mendapatkan mobil idamannya. dan akhirnya ayah itu dapat membeli mobil idamannya dengan di bayar cash.
Si anak yang berumur 3 tahun senang melihat mobil bagus seperti itu setelah beberapa minggu anak itu melihat mobil dari luar tampak seperti papan tulis yang masih kosong, lalu anak itu mengambil paku sebagai alat tulisnya,mulailah anak itu mencoret-coret bagian luar mobil dengan paku sampai penuh, semua bagian mobil di coret menggunakan paku.
Setelah sore tiba sang ayah dari kantor. si anak senang, karna dia ignin menunjukan hasil karyanya ke ayahnya. Tapi setelah ayahnya melihat bahwa mobil idamannya di coret-coret menggunakan paku. Ayah tiu marah besar kepada anaknya dan tangan anak itu di pukul menggunakan penggaris besi hingga berdarah.
Anak itupun menangis hingga berjam-jam dan anak itu langsung demam berhari-hari bahkan hampir seminggu dia demam dengan keadaan tangan yang masih bengkak karna di pukul menggunakan penggaris besi. Si ayah juga merasa kecewa atas perbuatannya terhadap anaknya yang satu ini.
tak lama setelah kejadian itu, ayah dan ibu ini mendapat surat tugas ke luar kota dengan acara yang sangat penting dan tidak bisa di tinggalkan. Dengan keadan berat hati karna melihat anaknya yang sakit seperti itu ayah dan ibu ini berangkat tugas ke luar kota.
Setelah tugasnya selesai ayah dan ibu ini pulang kerumah dengan keadaan cemas terhadap anaknya. Setelah sampai rumah ayah dan ibu ini mendapati kejadian yang di luar dugaan. Tangan anaknya membengkak semakin besar dan biru. langsung di bawalah anak ini kerumah sakit.
Setelah di periksa di rumah sakit ayah dan ibu ini makin kaget karna kata dokter tangan anak ini harus di amputasi karna kalau tidak di amputasi nanti sakitnya bisa mejalar ke seluruh tangan bahkan ke seluruh tubuhnya.
Mendengar ungkapan dari dokter seperti itu langsung hancur hati ayah ini, si ayah sangat menyesal dan menangis sejadi-jadinya dan memeluk anaknya dengan penuh kasih sayang dan penyesalan. Dan lebih mengharukannya lagi setelah di amputasi si anaknya bilang "Maaf yah, saya sudah mencoret-coret mobil ayah, saya janji tidak akan mengulanginya lagi tapi tolong kembalikan tanganku ayah. Nanti aku tidak mencoret-coret mobil lagi, aku janji" Si ayah langsung semakin menangis karna tak bisa berbuat apa-apa.
Kisah di atas dapat kita jadikan pelajaran bahwasannya di dalam mendidik anak itu tidak boleh gegabah atau se enaknya sendiri, termasuk ketika menghukum anak juga tidak boleh kelewatan dalam arti sewajarnya saja kalau bisa jangan di marahi tapi di beritahu kalau hal itu sebenarnya salah, jangan di ulangi lagi. Kalau anak memecahkan gelas katakan padanya kalau dia harus bertanggung jawab dengan cara membersihkannya.
Karna jika masih kecil tidak di didik dengan benar maka ketika dia sudah besar nanti maka akan sangat sulit untuk mendidiknya kembali. apa lagi kalo sudah tua.
Karna kalo sudah tua akan sangat sulit untuk menerima pelajaran, di gambarkan bagai menulis di atas air , meskipun dengan cara apapun pelajaran tersebut akan sangat sulit membekas di hatinya orang yang sudah tua.
Janganlah sedih yatim piatu yang tak punya ayah dan ibu (maisah tak tercukupi), tapi sedihlah tak punya ilmu, karna jika tak punya ilmu nanti akan bingung dan linglung dalam menempuh hidup yang singkat ini.
untuk audionya bisa di download di bawah ini.
Belum ada Komentar untuk "Belajar DI Waktu Kecil"
Posting Komentar