Syairan Iling - iling poro mennungso
Selasa, 10 September 2019
Tambah Komentar
Iling - iling
Iling-iling poro menungso
Lanang wadon enom lan tuo
Mumpung kito urip ing dunyo
Saben dino podo ngajio
Ngiling-iling yen ono timbalan
Yen wis teko ora keno wakilan
Timbalane kang moho kuoso
Gelem ora bakale teko
Disandangi sandangan putih
Yen wis budal ora keno mulih
Tumpangane kereto jowo
Rodane rodo menungso
Jujukane omah guo
Tanpo bantal tanpa keloso
Omahe ora ono lawange
Turu ijen ra ono kancane
Ditutupi anjang-anjang
Diuruki disiram kembang
Tonggo-tonggo podo sambang
Podo nangis koyo wong nembang
Ngajine arang-arang
Iku tondo imane kurang
Ngajine yen waktu kober
Iku tondo imane minger
Artinya
Ingatlah wahai manusia
entah laki laki maupun perempuan, yang masih muda atau yang sudah tua
mumpung kita masih hdup di dunia
maka mengajilah setiap hari
Mengingat ingat bahwasannya ada hari kita di panggil (oleh yang maha kuasa)
Saat di panggil kita datang secara individu (tidak bisa di wakilkan)
Panggilannya yang maha kuasa
Mau atau tidak mau kita akan datang kesana
Saat kita berangkat kita memakai pakaian putih (kain kafan)
Jika sudah berangkat tidak bisa pulang kembali (ke dunia)
Saat itu kita menaiki kerta jawa (peti jenazah)
yang mana peti itu di jalankan oleh manusia
kita bersinggah ke tempat yang seperti gua
yang tidak ada bantal dan tikar
tempat tersebut tidak ada pintunya
tidur sendiri tanpa ada temannya
tidurnyapun di tutupi oleh anjang-anjang (peti jenazah)
dipendam di dalam tanah dan di siram kembang
tetangga sama berkunjung
mereka mengis seperti orang yang nembang (nyanyi)
Kalau ngajinya kurang
Itu tandanya Imannya kurang
Ngajinya kalau hanya longgar saja
Itu tandanya imannya geser
Intinya
Jika setiap kalimat dari Syairan di atas kita cermati dengan baik maka kita bisa menemukan hikmah2 yang terkandung di dalamnya.
So, coba baca kembali kalimat2 tersebut sambil di hayati atau bisa juga sambil mendengarkan syairan di bawah ini.
Belum ada Komentar untuk "Syairan Iling - iling poro mennungso"
Posting Komentar