Belajar Dari Si Murid Tukang Patung


Untuk meraih sebuah kesuksesan dalam sebuah bisnis maupun usaha, tidak ada kata instan. Meski dengan alat yang sangat canggih dan modal yang banyak, hal itu tidak bisa menentukan kesuksesan akhir secara mutlak.

Untuk meraih kesuksesan, dibutuhkan proses yang tidak sebentar, ketekunan serta kesabaran yang tinggi. Seperti cerita yang akan kalian baca satu ini yaitu cerita seorang murid tukang patung.

Ceritanya

di sebuah desa di pinggir kota, tinggalah seorang pematung yang sangat terkenal di negeri tersebut.

Hasil karyanya yang bagus, indah, dan menawan. Seperti selalu ada dan menghiasi seluruh rumah bangsawan dan orang kaya di negeri tersebut. Bahkan di kerajaan dan di taman2 umum milik negarapun juga di hiasi dengan patung hasil karya seniman tersebut.

Suatu hari datanglah seorang pemuda yang datang ke rumahnya yang memiliki tujuan ingin menjadi murid seorang seniman tersebut. Seniman itu menyambut dan menerimanya dengan baik. Dan bahkan hari itu juga bisa langsung belajar dengannya.

Sejak saat itu si pemuda ini belajar dengan giat agar menjadi seorang seniman yang handal seperti gurunya tersebut. Dia langsung membuat adonan bahan dan kerangka untuk membuat patung pertamanya. Jari tangannya mulai melenggok2 untuk membentuk patung dan mengenali objek apa yang di buatnya.

Dia terus belajar setiap hari bahkan sampai lembur-lembur dan tidur di rumah gurunya. Hal ini dia lakukan agar patung yang ingin dia buat cepat selesai. 

Namun, setelah sekian lama belajar. Murid ini merasa lelah dan tidak puas dengan hasil karyanya. Sebab menurutnya, hasil karyanya belum sebanding dengan karya milik gurunya.

Dengan perasaan seperti itu, dia mulai mengamati gurunya ketika membuat patung. Dan dia berfikir bahwa mungkin karya gurunya bisa sefantastis itu karna alat yang gurunya pakai.

Akhirnya dia meminjam alat-alat yang biasa di pakai gurunya ketika membuat patung. Dan oleh gurunya pun diberi izin untuk memakai alat2nya.

Setelah memakai alat2 dari gurunya, dia tetap merasa kalau hasil karyanya belum sebanding dengan hasil karya gurunya. Dengan perasaan seperti itu, dia bicara kepada gurunya, kenapa patung buatannya tidak bisa sebanding dengan hasil karya pak guru.

Pak gurupun berkata bahwa dia belajar dan berlatih selama puluhan tahun hingga menjadi seperti saat ini. Mengamati setiap objek dan tekstur benda, lalu menuangkannya kedalam karya seni dengan segenap hati dan seluruh pikiran.

Tidak terhitung gurumu ini mengalami kegagalan dalam membuat patung. Tetapi gurumu ini tidak pernah berhenti memahat patung hingga hari ini.

Bukan alat bantu yang kamu pinjam itu untuk menjadikan karya seni yang bagus dan menjadi pemahat handal. Melainkan kemauan dan semangat untuk menekuninya yang harus kau milki. Dengan begitu engkau akan menjadi seniman yang terlatih dan profesional.

Si muridpun merasa termotivasi dengan nasehat sang guru, dan dia berjanji tidak akan pernah berhenti berlatih untuk membuat patung.

Hikmahnya

Untuk meraih kesuksesan dalam dunia bisnis, tidak hanya membutuhkan talenta semata. Tapi kita juga butuh proses belajar dan ketekunan berlatih selama bertahun-tahun.seperti yang telah tertulis di atas, "tidak ada kata instan dalam kamus kesuksesan". 

hasil yang sebenarnya tergantung dari tangan2 terampi dan terlatih untuk membuat suatu karya. Untuk mendapatkannya kita harus memproses keman\mpuan kita berkali-kali.

Jangan takut membuat kesalahan. Tapi usahakan dan pastikan anda tidak membuat kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.

Arti dari sebuah kesuksesan itu tidak dapat di definisikan karena setiap orang mempunyai kriteria sukses masing-masing. Yang harus anda lakukan adalah terus jalani dan laksanakan apa yang menjadi pilihan anda dalam berkarya.

- The Moral Of Story -

Selesaikan masalah anda, selesaikan dengan cepat. Dan coba selesaikan dengan benar.

Karna jika anda menyelesaikannya dengan cara yang salah. Masalah itu akan tetap kembali ke anda untuk menampar anda lebih keras lagi. Dan setelah itu anda harus menyelesaikannya dengan benar.

Belum ada Komentar untuk "Belajar Dari Si Murid Tukang Patung"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel