Filosofi Matahari

Filosofi Matahari

Sebagai manusia yang terus belajar, alangkah baiknya kita memahami dan memaknai filosofi di balik Sinar terangnya sang mentari, 

Karena matahari ibarat cermin besar kehidupan yang memberi gambaran kekuatan diri. Dengan berkaca pada matahari akan memberi banyak energi dalam menjalani kehidupan. Mari kita simak apa yang dapat kita pelajari dari matahari.

Matahari terbit / sunrise.

Setiap pagi hari matahari selalu muncul dengan sinar terangnya, yang semula terasa lembut, semakin lama sinar itu semakin hangat dan kuat pada siang hari. Matahari tak pernah lelah walau apapun yang terjadi, dia tetap mengawali sebuah hari yang baru.

Fenomena sunrise ini merupakan hal yang sarat akan makna kehidupan. Di setiap pagi kita mengawali kehidupan di hari yang baru.

baca juga : filosofi pohon bambu

Dengan segala sinar harapan dan hangatnya perjuangan untuk mengarungi berbagai tantangan hidup, yang di perkuat dengan optimisme dan semangat melangkah.Di pagi hari pancarkan sinar harapan anda bersama pancaran sang mentari dengan awan yang ceria.

Selalu Ikhlas dan Tabah

Kedatangan matahari tak selalu mendapat sambutan yang riang, terutama di bumi yang berisi manusia dengan beragam karakter.

Pada saat kemarau panjang banyak sebagian orang yang mengeluh, mencaci-maki, bahkan menghujat matahari. Akan tetapi matahari tak pernah berhenti memancarkan sinarnya. Tabah dan ikhlas menerangi manusia.

Hikmahnya adalah Tak jarang niat baik kita kepada orang lain mendapat sambutan yang tidak menyenangkan. seperti contoh, seseorang yang menasehati anak, istri, atau suaminya, terkadang dianggap jahat kejam dan lain-lain.

Jika kita belajar keikhlasan dari matahari, maka apapun yang terjadi kita akan selalu melakukan yang terbaik dan tidak berputus asa.

Siang dan malam, matahari selalu menyinari sisi bumi secara bergantian. Sisi yang disinari matahari akan terang atau mengalami waktu sian. Sedangkan sisi bumi yang lain akan mengalami kegelapan atau mengalami waktu malam

Hikmah perputaran matahari ini menggambarkan ada dua keadaan dalam kehidupan ini. Ada susah dan ada senang yang selalu datang bergantian. 

Siang malam ini juga menggambarkan keinginan dan kemampuan manusia tidak selalu sejalan. Karena keinginan manusia itu tanpa batas, sedangkan kemampuannya terbatas.

Karena seluas apapun sinar sang mentari tidak akan mampu menyinari seluruh bumi secara bersamaan. Dengan menyeimbangkan kemampuan dan keinginan merupakan kunci kebahagiaan. Karena di dalam keseimbangan itu ada rasa syukur.

Matahari terbenam / Sunset.

Pada sore hari matahari kelihatan terbenam dan sinarnya akan pudar meninggalkan kita, setelah memancarkan sinarnya mulai dari pagi hingga sore, berikut ini adalah hal-hal yang harus Kita Renungkan ketika matahari mulai senja, yaitu kita harus bersyukur dan bahagia Ketika Senja tiba.

Karena kita adalah seorang pemenang atas usaha kita sendiri. Hari ini kita telah berhasil melewati hari yang mungkin saja tidak mudah dijalani. Coba ingat kembali apa saja rintangan yang telah kamu lewati di hari ini.

Momen senja juga identik dengan jam pulang setelah seharian bekerja atau beraktivitas di luar. Sudah selayaknya kita bersyukur atas sunset membawa kita pulang ke tempat ternyaman yaitu rumah.

Hal ini menyadarkan kita, sesibuk apapun kita jangan sampai lupa dengan keluarga yang kita sayangi dan yang menyayangi kita, sehingga kehidupan kita bisa seimbang atau tidak berat sebelah.

Dengan berkaca pada matahari kita belajar realistis dan optimis, bukan perfecsionis atas keinginan harapan dan kenyataan hidup. Belajar berkomitmen dan konsisten dengan tujuan hidup kita. berlatih sabar dan ikhlas menjalani proses kehidupan serta menghargai waktu.

Hari ini mungkin kita belum bisa menjadi bintang seindah matahari. Namun bintang itu akan terang di hati yang lapang. 

Sahabat, itulah hikmah dari berkaca dan bertafakur atas ciptaan tuhan yang maha esa yaitu matahari. Ikuti terus artikel dari blog ini semoga bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Filosofi Matahari"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel