Belajar Dari Kisah Jerapah Yang Sombong


Disebuah hutan hiduplah seekor raja singa. Dia memiliki seorang putri yang sedang sakit.

Sudah berbagai macam pengobatan dicoba oleh raja singa, namun semua pengobatan itu belum membuahkan hasil.

Lalu raja singa itu bertemu tabib yang ampuh dan tabib itu memberikan saran agar putri raja singa itu memakan buah anggur kuning yang terletak diatas bukit.

Keesokan harinya raja singa itu mengumpulkan semua hewan dan mengumumkan sebuah sayembara "Barang siapa yang bisa mengambilkan buah anggur kuning yang ada diatas bukit, maka akan mendapatkan kedudukan disamping raja dan makanan yang berlimpah"

Mendengar hal itu semua binatang akhirnya sangat antusias untuk mengikutinya. Dan disini jerapah terlalu congkak untuk mengikuti sayembara dan merendahkan hewan yang lain.

Kelinci mendengar kesombongan jerapah yang tinggi itu langsung berkata sambil memakan wortel "kamu jangan sombong dulu jerapah, mentang-mentang kakimu dan lehermu panjang apa akan menjamin kalau kamu akan memenangkan sayembara ini. Ayo kawan kawan, kita ikuti sayembara ini dengan baik dan bijak"

Hari untuk berlomba telah tiba, raja singapun memberi arahan agar memetik anggur kuning dan memberikannya pada putri raja.

Ditengah pengarahan raja, jerapah yang dari awal sudah yakin akan memenangkan sayembara berkata dengan bangga "Lihat saja nanti, pasti akulah yang akan berhasil mengambil anggur kuning dan memberikannya kepada tuan putri"

Pertandingan akhirnya dimulai, semua hewan dengan sigap berlari menuju bukit didepan mereka. Namun sayangnya, baru separuh perjalanan sudah banyak hewan yang kelelahan karena medan yang sulit.

Yang masih berjalan hingga kini adalah jerapah dan kelinci. Jerapah masih memimpin diposisi terdepan kemudian disusul oleh kelinci. 

Namun saat hampir sampai puncak, tiba tiba kaki jerapah keram dan kaku, tak bisa digerakkan. Kelinci yang masih fokus dengan tujuan akhirnya menyalip jerapah dan mendapatkan anggur kuning.

Saat hendak pulang, kelinci mendekati jerapah "kaki kamu kenapa?" "Kakiku keram, mungkin aku tadi terlalu bersemangat hingga lupa untuk tidak pemanasan terlebih dahulu" jawab jerapah.

Disini semua binatang sudah berada di depan istana menunggu kedatangan jerapah dan kelinci.

Tak lama kemudian dua hewan itu datang dengan perlahan-lahan karena kaki jerapah masih sakit. Lalu kelinci itu menyerahkan anggur kuningnya kepada raja singa. Dan raja singa dengan cepat memberikan anggur kuning itu kepada putrinya.

Buah anggur kuning itu tak butuh waktu lama untuk bereaksi. Sang putri pun lekas sembuh dan raja sangat senang melihat anaknya sehat kembali.

Kemudian sang raja singa segera memberikan hadiah yang dijanjikan kepada kelinci.

Sementara itu, jerapah mendekati kelinci dan berterima kasih karena telah menolongnya. Dia merasa karena kesombongannya dia menjadi kalah.


Baca juga  celah kecil pada kepompong


hikmah yang dapat kita ambil dari kisah ini adalah kita tidak boleh terlalu sombong kepada orang lain atas kemampuan kita. Meski kita percaya pada kemampuan kita tapi janganlah terlalu menunjukannya kepada orang lain. Lagian orang yang menunjukan kemampuannya kepada orang lain itu hanya ingin diakui oleh orang lain.

Kalau kita sombong bukan berarti mereka akan mengakui kita tapi malah sebaliknya, mereka akan menganggap kita sebagai seorang pecundang yang hasu akan pengakuan oleh orang lain.

Kalau memang benar kita ingin diakui oleh orang lain yang harus kita lakukan adalah membuktikannya dengan keberhasilan yang berhasil kita raih. 

Buktikan pada mereka kalau kita bisa mencapai tujuan yang kita inginkan meskipun orang lain meremehkan atau bahkan merendahkan kita diawal.

Seharusnya hal itu menjadikan kita pemicu untuk bersemangat lebih dalam lagi. Kita harus semangat untuk membuktikan pada mereka. tidak hanya koar koar diawal tapi hasilnya zonk, kan jadinya malah diri kita direndahkan.

Memang rasa percaya diri itu perlu tapi tidak perlu dibesar besarkan sehingga semua orang tahu. Cukup membesarkannya dalam diri kita, dalam hati kita. Lalu membuktikannya dengan pencapaian kita.

Yaa, semoga kita dijauhkan dari sifat sombong dan didekatkan dengan rasa percaya diri.

Belum ada Komentar untuk "Belajar Dari Kisah Jerapah Yang Sombong"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel